Tuesday 21 October 2014

Akukah yang kamu jumpai dalam semu?

    "I remember, the way you walk out the door, and leave me this way,"-shintameilani

Melibatkan ragu dalam jarak, Meniadakan kenangan yang pernah ada. maaf, aku terpaksa.

         Melangkah pergi tanpa permisi, tanpa berjanji untuk kembali. tak mudah untukku menemukan sosok yang baru. aku tidak sepertimu, yang sedang kutatap tersipu malu mamandang lekat-lekat sang malaikat penggantiku disudut lain sekolah senja itu. ya, selamat sosok baru dihidupmu. Semenjak kepergianmu, sempat terlintaskah dipikiranmu bagaiaman keadaanku? tak ada yang menayanyakan bukan?
     Aku tak terlalu pengecut untuk mengakuinya. Aku masih terikat rasa yang kutunggu kepulangannya. Masih mengharapkan kedatangan sosokmu kembali. Aku membisu, ketika harus berpapasan ya aku terpaksa berlari sembunyi karena sadar, kehadiranku yang tak disengaja tidak lagi kau harapkan. Pilu ketika yang tak bersalah harus disebut-sebut namanya dalam perpisahan. Kasar. aku tak membenci sikap kasar itu sungguh. Aku membuang jauh-jauh sisi burukmu, mengasihi sepenuhnya bukan? aku sekedar takut kata itu akan terucap untuk yang kesekian kalinya. 
        Masih saja mengarungi samudera penuh luka, menapaki nostalgia-nostalgia masa lalu. di tempat yang pernah kita singgahi. Sebagai gadis yang bukan siapa-siapamu lagi kadang sempat aku merindu, wajar bukan? sesekali membaca lagi percakapan kita yang penuh sesak dengan manisnya kenangan sampai-sampai tanganku lelah jika harus mennggulung hingga bagian pertama bagian yang menjadi favoritku. menjadikan lagu yang kamu tunjukkan sebagai nada dering ponselku. 
      Sungguh, semua ini mengusik memoriku, menjelajahi lagi berbagai cerita-cerita. aku terpaku dalam belenggu. Dengan sedikit gerimis membasahi pelupuk mata. Nyatanya, semua sia-sia. Aku bodoh, derai air mata tak mungkin mampu membuatmu kembali. tapi usahaku juga tak kau gubris. aku diambang kalimat "Katakan! Aku harus apa?". 
         Dua hal yang tersisa yang bisa aku lakukan. aku tak punya pilihan. mengikhlaskanmu atau menunggumu. baiklah, kurasa keduanya. 
          Jumpa kita begitu singkat, dicelah tumpukan beban masalah yang pernah kita lalui bersama. ya, walaupun akhirnya sosokmu memilih pergi memulai lagi dengan sang malaikat yang kau tatap lekat-lekat senja itu.  Dan inilah aku yang kamu jumpai dalam semu.
          Maaf, Bunga tidak bisa selalu selamanya mekar.
"Kaulah Bintangku yang meredup perlahan"-Nadya Fatira

Berlarilah sejauh yang kamu bisa,
Aku tak bisa menemani, 
Aku tak sanggup berlari kencang
 Jika sosokmu mulai lelah,
Lihatlah kebelakang untuk sesaat.
Ada sosok yang menunggu kepulanganmu.
Lekaslah kamu pulang.